Ekuitas : Jenis dan Contohnya

Ekuitas

Pengertian Ekuitas

Ekuitas adalah hak atau kepentingan pemilik perusahaan terhadap harta perusahaan. Ini mewakili jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham perusahaan jika semua aset dilikuidasi dan semua hutang perusahaan dilunasi.

Hal ini juga merupakan hak pemilik terhadap aset perusahaan setelah pengurangan dengan liabilitas dalam neraca. Dengan kata lain sebagai modal atau kekayaan entitas bisnis, perhitungannya dengan mengurangi jumlah aset dengan liabilitas.

Istilah ekuitas berasal dari kata equity atau equity of ownership yang berarti kekayaan bersih perusahaan.

Menurut standar akuntansi keuangan (PSAK No. 21), hal ini merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu selisih antara aset dan kewajiban yang ada. Namun, tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut.

Pada dasarnya, ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan, kemudian dapat berkurang karena penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian keuntungan, atau kerugian.

Komponennya meliputi setoran pemilik, saldo laba, dan unsur lainnya.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007), tujuan hal ini adalah untuk melaporkan bagian hak pemilik dalam perusahaan dengan jelas sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku. Hal ini penting agar dapat memberikan informasi yang akurat mengenai sumber ekuitas perusahaan.

Lihat Juga : Neraca : Definisi, Jenis, Bentuk, dan Contoh

Optimalkan Keuangan Anda Dan Tingkatkan Efisiensi Bisnis Dengan Layanan Pajak Profesional Citra Global Consulting Group.
Hubungi Kami Sekarang!

Elemen Ekuitas

  • Modal Disetor
    Penyetoran modal merujuk pada jumlah uang yang pemilik atau pemegang saham setorkan. Terdapat dua jenis modal ini, yaitu modal saham dan agio/disagio saham (additional paid-in capital).
  • Laba tidak dibagi
    Atau saldo laba ditahan merupakan akumulasi laba dari tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagikan sebagai dividen.
  • Modal penilaian kembali
    Selisih antara nilai buku lama dan nilai buku baru.
  • Modal sumbangan
    Modal perusahaan melalui sumbangan aset.
  • Modal lain-lain
    Mencakup modal dari cadangan pelunasan obligasi dan lain-lain yang tidak termasuk dalam empat kategori di atas.

Jenis-jenis Ekuitas

  1. Ekuitas Pemegang Saham
    Merujuk pada nilai aset kepada para pemegang saham suatu perusahaan setelah tidak ada hutang-hutang atau kewajiban lainnya.
  2. Ekuitas Pemilik
    Merupakan kepemilikan seorang pemilik terhadap bisnis terkait. Biasanya berlaku untuk bisnis kecil, kemudian perhitungannya serupa dengan ekuitas pemegang saham, yaitu dengan mengurangi nilai aset dengan nilai kewajiban bisnis tersebut.

Pentingnya Keberadaan Ekuitas dalam Perusahaan

Nilai ekuitas dalam sebuah perusahaan sangatlah penting karena mencerminkan nilai buku perusahaan tersebut. Nilai ini menjadi salah satu faktor yang menentukan harga saham perusahaan tersebut.

Namun, terkadang kita menemui harga saham yang lebih tinggi daripada nilai ekuitas per saham suatu perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa para investor percaya bahwa perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik di masa depan.

Sebagai seorang pengusaha, penting bagi Anda untuk memahami dasar-dasar ekuitas perusahaan saat menjalankan bisnis. Dengan pemahaman ini, Anda dapat mengetahui seberapa besar nilai saham dan aset tanpa hutang serta kewajiban yang menunjukkan sehat tidaknya sebuah perusahaan.

Lihat Juga : Audit Pajak: Definisi, Dokumen, dan Proses Audit

Contoh Ekuitas

Contoh-contoh berdasarkan pos-pos atau akun-akunnya sebagai berikut:

  1. Saham Biasa
    Saham biasa mencerminkan modal atau investasi awal yang pemilik atau pemegang saham setorkan. Pemegang saham biasa memiliki hak untuk memiliki aset-aset tertentu dan memiliki kewajiban-kewajiban, seperti memilih direksi dan pejabat yang berwenang, serta merumuskan prosedur dan kebijakan perusahaan.
  2. Saham Preferen
    Saham preferen berbeda dengan saham biasa, pemilik saham preferen memiliki sedikit kewajiban dan tidak memiliki hak untuk memilih. Namun, mereka biasanya memiliki hak klaim atas aset dan pendapatan perusahaan yang lebih tinggi daripada pemegang saham biasa.
  3. Saham Treasury
    Contoh lain dari pos ekuitas bisnis adalah saham treasury. Saham jenis ini guna untuk membeli kembali saham-saham dari pemegang saham biasa. Nilai saham treasury ini biasanya negatif dan muncul dalam pembukuan sebagai pengurangan atas total nilai ekuitas.
  4. Pendapatan yang Tersimpan
    Merujuk pada jumlah total pendapatan yang diperoleh oleh bisnis, setelah dikurangi seluruh dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Pendapatan ini merupakan pendapatan bersih yang diperoleh oleh pemilik bisnis dan tidak dibayarkan kepada pemegang saham.
  5. Tambahan Modal yang Dibayarkan
    Merupakan hasil dari tambahan investasi yang para pemegang saham setorkan, di luar nilai saham pokok mereka. Pos ekuitas ini juga dikenal sebagai kontribusi surplus, yang biasanya memiliki nilai yang lebih tinggi daripada pos lainnya. Nilainya dapat berubah sesuai dengan untung-rugi perusahaan hasil dari penjualan saham.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top